Rabu, 08 Februari 2012

cerita q..


AKU SANG PEMIMPI
(KEGAGALAN ADALAH GURU…..???)
 

Ku tertunduk lesu, berjalan tanpa tujuan. Mata berkaca-kaca tak sanggup lagi menahan turunnya bening Kristal  yang akhirnya membasahi pipiku.
“bodoh!!dasar bodoh!!,kenapa aku harus menangis??apa karena aku wanita??!”gerutuku dalam hati.
Karena lelah berjalan akhirnya ku duduk di atas batu besar di  bawah pohon yang cukup rindang. Mataku masih sembab karena menangis sepanjang perjalanan. Aku merenungi apa yang telah aku lakukan tadi. Tiba-tiba datang sesosok wanita menghampiriku.
“haii,,,,ngapain bengong di bawah pohon?, sendiran lagi!”.
Ku tak menjawab pertanyaannya,aku hanya mengerutkan keningku.
“lagi ada masalah ya,,,,,,?,cerita dong,,,,?”. Dengan lembut Tasya merayuku,itulah sahabat karibku Tasya Ralita,anak orang kaya tapi tidak sombong dan selalu baik pada semua orang. Ku kembali tertunduk,dan mencoba menahan bening Kristal yang siap menetes dari mataku.
“La,,,,,,cerita dong,,,,,gimana aku bisa bantu kamu, kalau kamu diam terus dan ngak  mau ceriatin masalah kamu,,,,,”.
“aku ngak lagi ada masalah kok!”jawab ku dengan nada seakan tidak ada masalah yang sedang aku hadapi.
“mmmm,,,,,itulah kamu,ngak pernah mau jujur,termasuk sama hati kamu sendiri”Tasya tersenyum kecil.
“emang benar lho,,,,,aku lagi ngak ada masalah,,,,,,”aku mencoba terus menutupi.
“ya udah dech kalau kamu ngak mau cerita”Tasya membalikkan badan seraya berjalan menjauh dari tempat di mana aku duduk. Ku pandangi Tasya yang terus berjalan dan sedikit pun tidak ada  menoleh ke belakang.
“Tasya!!!”ku berlari mengejar Tasya dan memeluknya sambil menangis.
“ma’afin aku ya sya,,,,,,kamu memang sahabat terbaikku. Sya,jujur,,,,aku memang lagi ngak ada masalah,tapi aku sedang memikirkan sesuatu,,,,,,”.ku coba menjelaskan dengan napas terengah-engah karena berlari dan menangis.
“terus,,,,,,,,sebenarnya apa yang kamu pikirkan sampai buat kamu kaya gini,,,,,,,,??”.
Akhirnya aku ceritakan semua apa yang aku pikirkan,dan aku pun lega karena semua yang membuat penat pikiranku telah aku ungkapkan semuanya pada Tasya. Tasya hanya tersenyum kecil dan berkata “oh,,,,,jadi itu yang membuat sahabatku ini bersedih,,,,,,,,.La,asal kamu tahu ya,,,,,ngak semua orang yang berhasil itu bermodalkan pintar, banyak kok orang yang sukses tapi dia tidak pintar, bahkan orang yang tidak berpendidikan tapi bermodal keinginan yang kuat,usaha yang tak kenal kata putus asa!”.
Setelah mendapat nasehat dari Tasya akhirnya aku merasa tenang dan tak lagi menganggap kekuranganku sebagai penghalang atas kesuksesanku. Esok harinya aku berjalan melintasi suatu tempat perlombaan. Aku melihat seseorang yang dengan bangga mengangkat tropi yang dia dapatkan dari kemenangannya. Aku berhenti sejenak mengamati suasana di sana.
“andai aku yang mendapatkan tropi itu,,,,,,,.Ah!banyak mengkhayal itu hanya mimpi!”gumamku. tiba-tiba ada seseorang yang tidak aku kenal datang menghampiriku.
“haii,,,,,perkenalkan nama ku cika,kamu Keysla kan,,,,?”sapanya sambil memperkenalkan diri dan dia juga menyebutkan namaku.
“eeemmm,,,iya aku Keysla,dari mana kamu tahu namaku?”tanyaku heran.
“tenang saja,aku bukan dukun dan sejenisnya kok!,aku tahu nama kamu dari Tasya”.
“oh………..”.ku hanya tersenyum kecil.
Dia mengajakku berjalan-jalan di tempat yang ramai orang,tepatnya tempat perlombaan yang aku lihat tadi. Dia banyak bercerita tentang pengalamannya mengikuti berbagai macam pertandingan,dari yang berbasis pelajaran,olah raga dan juga seni. Pengalaman yang benar-benar mengasyikan dan membuat bangga tak hanya diri sendiri tapi juga orang tua. Dia juga sempat mendaftarkan aku mengikuti salah satu perlombaan tapi aku menolaknya,walaupun sebenarnya aku sangat ingin mengikuti lomba itu,aku takut,takut jikala apa yang aku harapkan tidak tercapai,aku sangat takut jika aku kalah,aku tak percaya akan kemampuanku sendiri.
Seminggu kemudian aku mencoba mengikuti berbagai perlombaan karena aku juga ingin merasakan menjadi juara atau pemenang suatu perlombaan. Berbagai cara, strategi, persiapan dan latihan aku lakukan. Tapi apakah yang aku dapatkan,,,,,,,,,,,,,,,,?.GAGAL!!!. itulah kata yang aku dapatkan bukan juara atau sorak bahagia kemenangan. Aku sangat kecewa dan terpukul atas apa yamg telah aku usahakan dengan susah payah tetapi tidak mendapatkan hasil sesuai yang aku inginkan.
“sabar ya La,,,,,.dalam perlombaan itu memang harus ada yang kalah dan ada pula yang menang”.Tasya menyemangatiku. Ku tak berkata apa-apa,aku hanya diam menahan rasa kecewaku. Dan segera melangkah pergi meninggalkan tempat yang bagiku sangat memuakkan dan membuat sakit hati itu .
Dalam perjalanan pulang aku menjumpai seorang cowok yang seumuran denganku duduk di tepi sungai sambil memandangi indahnya pemandangan hijau padi yang subur yang berada di seberang sungai. Dengan tidak bermaksud mengganggu ketenangannya aku duduk tidak begitu jauh darinya. Saat aku duduk pandangannya beralih ke arahku. Aku menundukkan kepala dan berniat pergi karena aku takut jika  aku tetap di sana aku akan mengganggu ketenangannya. Tapi ternyata aku salah menilainya,dia melihat ke arahku bukan karena merasa terganggu,tetapi karena ingin menanyai ku.
“haii,,,,,.ngapain di situ?”dia bertanya dengan lembut. Aku tidak mengeluarkan sepatah katapun. Kemudian dia bertanya kembali “lagi ada masalah ya,,,,,,,,,,,?”.
“iya,,,,,,,,,,,,”jawabku lirih. Akhirnya aku ceritakan semua masalah kegagalanku padanya,seorang cowok yang tidak pernah aku kenal itu. Dia hanya tersenyum kecil mendengar semua ceritaku.
“kamu bukan orang yang gaga!!kamu adalah orang yang sedang berada di awal kemenangan yang mencoba merintis kemenangan abadi dari suatu pengalaman yang berharga yakni kegagalan. Kamu beruntung berani mencoba menguji kemampuanmu dengan berkompetisi walau pun mendapat kegagalan,kamu sebenarnya adalah seorang pemberani yang berani mencoba tantangan untuk mengalahkan kegagalan dengan usahamu. Tidak seperti aku yang sama sekali belum pernah menguji kemampuanku untuk berkompetisi,bahkan aku takut gagal sebelum aku mencobanya!. Tetap semangat dan jangan pernah putus asa,coba ,coba ,coba dan terus di coba sampai mendapatkan hasil yang kamu inginkan”.
Aku terdiam mendengarkan nasehat dari orang yang tidak pernah aku kenal itu. Setelah kejadian itu aku mencoba untuk menjadi sang pemimpi yang tak hanya sekedar mimpi. Aku selalu mengikuti perlomba dan juga kegiatan yang bisa aku lakukan untuk menggapai mimpiku walau terkadang kegiatan yang aku jalankan itu tidak membuahkan hasil yang sempurna dan bahkan ada yang gagal,aku jadikan itu sebagai pelajaran untuk introspeksi diri menjadi yang terbaik. Akulah sang pemimpi yang tak hanya sekedar bermimpi yang tak takut gagal karena gagal adalah awal dari kemenangan.
SEKIAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar